TUGAS
KELOMPOK IV
“ Pembentukan Masyarakat Informasi “
Disusun Oleh :
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK RAJA HAJI TANJUNGPINANG
2015
PEMBENTUKAN MASYARAKAT
INFORMASI
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas selesainya makalah yang
berjudul “ Pembentukan Masyarakat Informasi “.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah
ini, maka penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen Pengampu Mata
Kuliah E-Goverment, Ibu Riau Sujarwani, S. Sos, MM, yang telah memberikan
bimbingan, ide, dan kesempatan bagi kelompok kami menyelesaikan tugas makalah
ini.
Merupakan
suatu kehormatan bagi kami, karena diberikan kesempatan dalam menyajikan
makalah ini. Makalah ini kami sajikan dalam rangka memberi pengetahuan tentang
e-goverment dan pembentukan masyarakat informasi.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini. Harapan kami, semoga makalah
ini dapat menjadi referensi penting bagi kami dan para pembaca untuk menambah
wawasan dalam pengembangan sistim informasi.
Tanjungpinang,
16 Februari 2015
PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pesatnya
perkembangan teknologi informasi dan
cyber telah mengubah pola dan tata
hubungan antar masyarakat maupun antara masyarakat dengan pemerintah. Pada era
reformasi sekarang ini penerapan teknologi informasi telah pula wajib dilakukan
di instansi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Untuk itu, pemerintah juga dituntut untuk melakukan reformasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan termasuk pelayanan kepada publik yang berbasis
ternologi informasi.
Dalam
konteks diatas, beberapa tahun terakhir ini pemerintah telah memanfaatkan
kemajuan teknologi dalam berbagai aktifitasnya, diantaranya dalam pelayanan
publik berbasis teknologi informasi. Di Indonesia teknologi informasi telah
mendapat perhatian Pemerintah melalui penerapan eletronic-goverment (e-govremernt) dan telah memperolehi komitmen
atau dukungan kuat dari pemerintah melalui Intruksi Presiden R.I Nomor 3 tahun
2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-goverment.
Seiring
perkembangan waktu pemerintah dituntut dalam keterbukaan informasi, sehingga
disahkannya Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (KIP) dan secara efektif mulai diberlakukan pada bulan April 2010 lalu.
Dalam Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik disebutkan, pada dasarnya
setiap informasi publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna
informasi publik, kecuali informasi yang dikecualikan sebagaimana tertuang pada
pasal 17 undang-undang nomor 14 tahun 2008, hal itu tentunya sejalan dengan
salah satu pilar informasi, yaitu transparansi menuju clean goverment and good goverence.
Selain
itu juga undang-undang tersebut menjelaskan bahwa disetiap kecamatan, kota dan
kabupatn perlu dibentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang berfungsi
sebagai wahana informasi dan komunikasi antara anggota KIM dengan pemerintah
atau sebaliknya, sebagai mitra dialog dengan pemerintah dalam merumuskan
kebijakan publik, sebagai sarana peningkatan pemberdayaan masyarakat dibidang
informasi sebagai lembaga atau kelompok.
Dengan
diterapkannya peraturan pemerintah tersebut, implementasi keterbukaan informasi
publik dapat berjalan lebih efektif dan efesien dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Yang pada akhirnya sebagai alternatif yang strategi
dalam rangka mengkomunikasikan informasi secara dua arah antara pemerintah
dengan masyarakat dan dunia usaha antara pemerintah sendiri. Dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi saat ini, bagaimana kita dapat melihat
pemerintaah memberikan pelayanan melalui eletronik service, serta bentuk
pemberdayaan KIM yang diterapkan di masyarakat.
1.1. RUMUSAN MASALAH
Berbicara
tentang masyarakat informasi, selalu berkaitan dengan era globalisasi yang
isunya mulai berkembang di Indonesia setelah terjadinya reformasi pada tahun
1998 dan semakin berkembang pesat. Untuk itu pada makalah ini kami akan
menjelaskan permasalahan, bagaimana mendorong masyarakat informasi itu,? Bagaimana
pembentukan masyarakat informasi itu?, Apa Fungsi Kelompok Informasi Masyarakat
itu ?, Bagaimana efektifitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di
masyarakat dan di pemerintahan?. Yang pada akhirnya e-goverment dan TIK
merupakan strategi dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
1.3. TUJUAN
Makalah
ini bertujuan untuk mengetahui peran dan fungsi masyarakat dalam sistem
informasi, disamping itu juga, faktor apa saja yang mendorong terjadinya
masyarakat informasi, kemudian bagaimana masyarakat tersebut menerapan dan
mengimplementasikan TIK yang efektif dan efesien, serta bagaimana sinergitas
antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat informasi.
1.4. KERANGKA TEORI
Masyarakat
mengandung pengertian tentang kesatuan kelompok orang yang berhimpun,
berkumpul, dan bersatu dalam wadah baik bentuk organisasi formal maupun non-formal
yang menempati tempat tertentu, mempunyai ciri-ciri seperti adanya ikatan dan
mempunyai kesamaan-kesamaan atas beberapa hal. Setiap kelompok masyarakat
selalu berusaha mempertahankan eksistensinya dan mengembangkan agar dapat
bertahan. Pada perkembangannya masyarakat membutuhkan bahkan sangat tergantung
pada informasi. Informasi itu sendiri, merupakan data-data yang diolah melalui
suatu sistem pengelola sehingga memiliki arti dan bernilai bagi seseorang.
Disamping
itu juga, informasi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang terus
berkembang sejalan dengan usaha dan kemapuan manusia sesuai dengan kegunaanya.
Seiring berjalannya waktu, informasi sering dikaitkan dengan teknologi yaitu
komputer dan perangkatnya. Dinamika informasi yang terjadi berdampak sosial dan
perubahan di masyarakat. Perubahan itu, merubah keadaan masyarakat dengan
mengandalkan kemampuan sumber daya manusia dalam pekerjaannya dengan hadirnya
teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, selain itu juga
dapat memberikan informasi yang lebih cepat dimasyarakat.
Konsep
masyarakat informasi muncul pada tahun 1970-an dari para ilmuwan dengan sudut
pandang dan definisi yang berbeda-beda. Daniel Bell (1973), menggunakan istilah
“post-industrial society” untuk menyebut
masyarakat informasi yaitu pergantan produksi barang-barang kepada sistem
pengetahuan dan inovasi pelayanan sebagai strategi dan sumber transpormasi
dalam masyarakat.
Fritz
Machlup, membedakan 5 sektor pengetahuan yaitu, pendidikan, penelitian dan
penegmabangan, media massa, teknologi informasi, dan layanan informasi. Menurut
William J. Martin (1995), masyarakat informasi adalah suatu keadaan masyarakat dimana
kualitas hidup, prospek untuk perubahan sosial dan pembangunan ekonomi
bergantung pada peningkatan informasi dan pemanfaatannya.
Dari
devinisi masyarakat informasi diatas, tidak terlepas dari tiga komponen utama
yang mendorong munculnya masyarakat informasi yaitu dinamika informasi dan
komunikasi, perkembangan dalam teknologi
informasi (komputer), dan perkembangan dalam teknologi komunikasi. Pada
komponen kedua lebih dikenal dengan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Efek dari ketiga informasi tersebut
dapat dilihat dengan terjadinya peningkatan kualitas dan kuantitas
produk-produk informasi dan pelayanan serta luasnya jaringan komunikasi melalui
media yang dilakukan secara eletronik dan terpasang, sehingga pelaksanaan
pembentukan dan pengembangan informasi masyarakat dapat berjalan dengan efektif
dan efesien.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI DAN
MANFAAT E-GOVERMENT
E-Goverment
merupakan sebuah konsep yang memiliki rinsip-prinsip dasar yang universal,
namun karena setiap negara memiliki skenario implementasi atau penerapannya
yang berbeda-beda, maka definisi ruang lingkup e-goverment menurut Bank Dunia
(World Bank) memberikan definisi istilah e-government yaitu penggunaan
teknologi informasi oleh badan-badan pemerintahan yang memiliki kemampuan untuk
mewujudkan hubungan dengan warga negara, pelaku bisnis dan lembaga-lembaga
pemerintahan yang lain. Di sisi lain, UNDP (United Nation Development
Programme) dalam suatu kesempatan mendefinisikannya secara lebih sederhana,
yaitu: E-government is the application of Information and Communicat-ion
Technology (ICT) by government agencies.
Dari
definisi diatas tersebut, e-goverment memilki manfaat sebagai berikut :
1. Merupakan suatu mekanisme
interaksi baru (modern) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain
yang berkepentingan stakeholder.
2.
Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet).
3.
Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama berjalan.
Instruksi
Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan Electronic Government menyatakan bahwa Pengembangan Electronic
Government (E-Gov) merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan
kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan
kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Melalui pengembangan
Electronic Government (E-Gov) dilakukan penataan sistem manajemen dan proses
kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi
informasi. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup 2 (dua) aktivitas
yang berkaitan yaitu :
a. Pengolahan data, pengelolaan
informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis.
b. Pemanfaatan kemajuan teknologi
informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh
masyarakat di seluruh wilayah negara.
Oleh
karena itu, diterapkannya konsep e-goverment bagi suatu negara dapat
memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholdernya
(masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja
efektifitas dan efesiensi diberbagai bidang kehidupan bernegara. Memperbaiki
transparasi, kontrol, dan akuntabilitas penyelengaraan pemerintahan dalam
rangka penerapan konsep good corporate governance. Mengurangi secara
singnifikan total administrasi, relasi dan interaksi yang dikeluarkan
pemerintah maupun stakeholder untuk keperluan aktivitas sehari-hari. Memberikan
peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui
interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Menciptakan suatu
lingkungan masyarakat baru yang dapat secara tepat menjawab berbagai
permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend
yang ada, serta meemperdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra
pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan
demokratis.
Dengan
kata lain, negara-negara maju memandang bahwa implementasi e-goverment yang
tepat secara signifikan meemperbaiki kualitas kehidupan masyarakat disuatu
negara secara khusus, dan masyarakat dunia secara umu. Untuk itu,
implementasinya disuatu negara selain tidak dapat ditunda-tunda harus pula
dilaksanakan secara serius, dibawah suatu kepemimpinan dan kerangka
pengembangan yang hoslistik, yang pada akhirnya akan memberikan atau
mendatangkan keunggulan kompetitif secara nasional.
2.2. TANTANGAN
E-GOVERMENT
Berdasarkan
hasil studi sejumlah praktisi e-goverment diberbagai negara, secara pokok ada 3
(tiga) tantangan teerbesar yang dihadapi oleh pemerintah maupun masyarakat
dalam mengembangkan konsep e-goverment di negaranya masing-masing yaitu :
1. Tantangan yang berkaitan dengan
menciptakan dan menentukan kanal-kanal akses digital (maupun eletronik) yang
dapat secara efektif dipergunakan oleh masyarakat maupun pemerintah.
2. Tantangan yang berkaitan dengan
keterlibatan lembaga-lembaga lain diluar pemerintah (pihak komersial swasta
maupun pihak-pihak non komersial lainnya) dalam mengembangkan infrastruktur
maupun superstruktur e-goverment yang dibutuhkan.
3. Tantangan yang berkaitan dengan
penyusunan strategi institusi terutama berkaitan dengan masalah biaya investasi
dan operasional sehingga program manajemen perubahan e-goverment inidapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diinginkan.
Dengan
tantang diatas tersebut, untuk mempercepat implementasi setiap inisiatif
e-goverment, pemerintah harus memiliki atau membentuk sebuah depatemen yang
dapat memimpin, memantau serta mengkoordinasi kegiatan dilintas sektoral yang
ada, baik pemerintah, non-pemerintah maupun masyarakat.
2.3. TEKNOLOGI
INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar
terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan
menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya.
Oleh
karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep
yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung
pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
secara umum adalah semua yang teknologi berhubungan dengan pengambilan,
pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian
informasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6.
Istilah
TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat
keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad
ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang
teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai
perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
Karena
itu, TIK memiliki manfaat dimasyarakat, menurut
Michael Gurstein, (Gurstein, 2000), mendeskripsikan masyarakat informasi
dengan cara berikut: Masyarakat Informatika adalah aplikasi teknologi informasi
dan komunikasi untuk memungkinkan proses masyarakat dan pencapaian tujuan
masyarakat yang mencakup pembagian digital di dalam maupun antar masyarakat.
Masyarakat informatika muncul sebagai kerangka untuk mendekati Sistem Informasi
secara sistematis dari perspektif masyarakat dan sejajar dengan Sistem
Informasi Manajemen dalam pengembangan strategi dan teknik untuk manajemen
penggunaan dan aplikasi sistem informasi masyarakat.
Masyarakat
informatika mengatasi hubungan antara teori akademik dan penelitian, masalah
kebijakan dan pragmatis yang timbul dari puluhan ribu “Jaringan Masyarakat”,
“Pusat Teknologi Masyarakat”, Telecentre, Pusat Komunikasi Masyarakat, dan
Telecottage yang saat ini berada secara global. Sebagai satu bidang akademik,
masyarakat informatika mengambil sumber daya dan partisipan dari serangkaian
latar belakang, termasuk Ilmu Komputer, Manajemen, Ilmu Informasi dan
Perpustakaan, Perencanaan, Sosiologi, Pendidikan, Kebijakan Sosial, dan
penelitian Pedesaan, Regional, dan Pembangunan.
Sebagai
suatu praktik, masyarakat informatika merupakan kepentingan bagi mereka yang
perhatian dengan Pengembangan Masyarakat dan Ekonomi Lokal di Negara Berkembang
maupun Maju dan memiliki hubungan dekat dengan mereka yang bekerja di
bidang-bidang seperti Pembangunan Masyarakat, Pembangunan Ekonomi Masyarakat,
Informatika Kesehatan Berbasis Masyarakat, Pendidikan Dewasa dan Lanjutan. Masyarakat
informatika adalah bagian dari struktur masyarakat di dunia yang muncul dan
memiliki peran di sejumlah tingkat fundamental dalam masyarakat yang
berkembang. Masyarakat informatika dapat dideskripsikan sebagai penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi untuk praktik masyarakat, yang didefinisikan
oleh Glen (1993) sebagai Penyampaian Layanan Masyarakat, dan Tindakan
Masyarakat. Khususnya, Praktik Masyarakat semakin dianggap fundamental untuk
masalah-masalah sosial karena masyarakat di suatu tempat menghadapi dunia
perdagangan modern yang kurang menjadi subyek negara/ bangsa.
Komunikasi
telah memainkan peranan penting dalam mengembangkan dan mempertahankan
kesehjateraan masyarakat secara geografis sepanjang sejarah. Informatika
Masyarakat adalah sebuah fenomena terkini pada masyarakat jaringan modern,
dapat dilacak pada pemrakarsa komunikasi masyarakat akhir 1980 sampai awal
1990. Sejak permulaan, tujuan utama teknologi masyarakat adalah untuk
menggunakan prasarana, aplikasi, dan layanan informasi dan komunikasi untuk
memberdayakan dan melestarikan modal sosial masyarakat lokal (jaringan,
organisasi, kelompok, aktivitas, dan nilai yang mendasari kehidupan
masyarakat).
2.4. PEMBENTUKAN
MASYARAKAT INFORMASI
Masyarakat
mengandung pengertian tentang suatu kesatuan kelompok yang berhimpun dan
bersatu dalam wadah baik bentuk organisasi formal maupun non-formal yang
menempati tempat tertentu, mempunyai ciri-ciri seperti adanya ikatan dan
mempunyai kesamaan-kesamaan atas beberapa hal.
Setiap kelompok masyarakat selalu berusaha untuk mempertahankan
eksistensinya dan mengembangkan agar tidak tersingkirkan (Sutomo,2005).
Informasi
merupakan data-data yang diolah melalui sistem pengelola sehingga memiliki arti
dan bernilai bagi seseorang. Selain itu, informasi dapat diartikan juga sebagai
ilmu pengetahuan yang terus berkembang sejalan dengan usaha dan kemampuan
manusia sesuai kegunaanya. Dalam perkembangannya, informasi sering dikaitkan
dengan teknologi komputer dan perangkatnya. Disadari atau tidak, dinamika
informasi yang terjadi membawa perubahan bagi masyarakat.
Masyarakat
yang mendapatkan kesempatan dan akses informasi secara cepat dan tepat akan
jauh lebih maju dibandingkan mereka yang kurang mendapat pengetahuan infrmasi .
Misi utama masyarakat informasi adalah mewujudkan masyarakat yang sadar tentang
pentingnya informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, terciptanya suatu layanan
informasi yang terpadu, terkoordinasi dan terdokumentasi serta tersebarnya
informasi ke masyarakat luas secara cepat, tepat dan bermanfaat. Masyarakat
informasi ditandai dengan adanya perilaku informasi yang merupakan keseluruhan
perilaku manusia yang berhubungan dengan sumber dan saluran informasi, dengan
tujuan tertentu sebagai akibat adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu,
perilaku mencari informasi yang ditujukan seseorang ketika berinteraksi dengan
sistem informasi, dan perilaku pengguna informasi yaitu perilaku yang dilakukan
seseorang ketika menggabungkan informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan
dasar yang sudah ia miliki sebelumnya.
Informasi
menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Masyarakat yang mendapat
kesempatan lebih dulu, akses lebih luas dan tepat waktu akan dapat mengurus dan
mengatur dunia. Sementara kelompok masyarakat yang tidak atau kurang
memperolehi kesempatan dan akses informasi yang mereka butuhkan secara memadai
akan jauh tertinggal.
Faktor-faktor
penentu pembentukan masyarakat informasi adalah :
1. Kemajuan dalam pendidikan,
dengan kemampuan baca tulis dan pembelajaran orang bisa menguasai pengetahuan.
Akses terhadap informasi pilihan yang memilki nilai guna, berasal dari
keaktifan dalam mencari informasi, biasanya meelalui kebiasaan membaca. Salah
satu budaya yang menyertai masyarakat informasi adalah tingginya budaya baca.
Budaya diawali dari sesuatu yang sering atau bisa diperoleh dari membaca
diantaranya menguasai ilmu pengetahuan secara luas, meningkatkan kemampuan agar
meningkatnya taraf hidup, mengatasi masalah, serta mempertajam pandangan.
2. Perubahan karakteristik pola
kerja, orang selalu mencari informasi dan pengetahuan agar bisa bekerja dengan
cepat, efektif dan efesien.
3. Perubahan dalam cara menyebarkan
pengetahuan, mulai dari konvensional kepada penyebaran informasi yang
menggunakan alat-alat canggih.
4. Perubahan dalam cara mencari
pengetahuan, semakin besarnya rasa ingin tahu pada diri seseorang sehingga
berupaya untuk mendapatkan informasi dengan spesifik.
5. Kemajuan dalam penciptaan
alat-alat untuk menyebarkan dan mengases pengetahuan baru.
Kelima
faktor tersebut diatas berorientasi pada kebutuhan untuk mendapatkan informasi
sesuai keinginan dan kebutuhan pencari informasi, dengan ciri-ciri masyarakat
informasi seperti :
1.
Sumber informasi terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
2. Adanya kesadaran masyarakat
tentang arti pentingnya informasi dalam berbagai aktivitas kehidupan.
3. Berkembangnya lembaga-lembaga
perpustakaan, dokumentasi dan informasi secara merata.
4. Terbukanya pandanagan dan
wawasan masyarakat dalam pmanfaatan teknologi informasi secara tepat guna.
5. Kemajuan sumber daya manusia,
informasi dan fisik yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Informasi dikelola dengan baik,
disajikan tepat waktu dan dikemas dengan teknologi dapat dikembangkan sebagai
suatu komoditi yang bernilai ekonomis.
Jika
ditinjau dari sumber daya dan infrastruktur, unsur dari masyarakat informasi
itu harus memilki, yaitu :
1.
infrastruktur jaringan telekomunikasi yang terjangkau oleh masyarakat.
2.
Masyarakat pemakai dan penyedia informasi.
3.
Sumber daya manusia yang terampil dalam teknologi informasi
4.
Industri-industri teknologi informasi yang beragam.
5.
Otoritas yang mengatur tentang teknologi informasi .
Dari
penjelasan diatas, pembentukan masyarakat tradisional menjadi masyarakat
informasi yang berbasis pengetahuan harus melewati tahapan-tahapan perkenalan
kepada masyarakat tentang oprasionalisasi teknologi informasi dan penyelesaian atau
pemilihan terhadap informasi yang bersifat mmberdayakan masyarakat sehingga
meningkatkan taraf hidup, penegetahuan dan keahlian masyarakat.
2.5. FAKTOR PENDORONG
MASYARAKAT INFORMASI
Masyarakat
informasi terbentuk atas beberapa faktor yang berdampak terjadinya evolusi
dimasyarakat tersebut, serta mulainya kebutuhan informasi yang tinggi setelah
sekian lama berada pada fase masyarakat industri, faktor-faktor terbentuknya
masyarakat informasi adalah :
1.
Dinamika informasi dan komunikasi.
2.
Perkembangan teknologi komputer.
3.
Perkembangan teknologi komunikasi.
Perkembangan
teknologi komputer dan teknologi informasi sekarang lebih dikenal dengan
perkembangan ICT atau Information and
Communication Technology yang berkembang di negara industri. Dua teknologi
yang mempercepat pergerakan informasi dimasyarakat yang kemudian menjadi ciri
dari masyarakat maju seperti, penggunaan TV, telepon, komputer. Suatu kejadian
ditempat yang sangat jauh dapat seketika diketahui oleh masyarakat (real time) dan pada saat itu juga (real time).
Dinamika
saat ini, kita memang tergantung kepada informasi, dan sekarang kita juga
tergantung kepada teknologi penyimpanan informasi. Teknologi komputer dan
teknologi informasi telah memberikan jawaban terhadap kebutuhan teknologi
penyimpanan informasi tersebut. Bahkan komputer merupakan teknologi yang lebih
dari sekedar teknologi penyimpanan informasi, pemeroses analisis, dan bahakan
dapat mengkomunikasikan kepada komputer lain. Inilah kelebihan komputer dalam
menangani informasi.
Ada
beberapa elemen yang harus diperhatikan untuk memasuki masyarakat informasi,
diantaranya :
1.
Masyarakat yang tidak buta huruf.
2.
Pemanfaatan komputer.
3.
Infrastruktur telekomunikasi.
4.
Industri percetakan yang maju.
5.
Industri TV dan Radio yang maju.
6.
Minat baca yang tinggi.
7.
Sistem perpustakaan yang maju.
Saat
ini, hampir semua pergerakan informasi dilakukan dengan menggunakan teknologi
komputer. Komputer bahkan dapat digunakan untuk menerima siaran televisi,
transaksi perbankan, transaksi perdaganagan, ekspor impor, input data, dan lain
sebagainya.
Untuk
memasuki masyarakat informasi, kemungkinan realisasi tersebut akan menimbulkan
permasalahan. Munculnya permasalahan itu
dikarenakan adanya kemiskinan, keterbelakangan pendidikan, tidak terampil, dan
ketidasadaran masyarakat akan pentingnya teknologi.
2.6.
UPAYA PEMERINTAH DALAM PEMBENTUKAN MASYARAKAT INFORMASI
Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik lahir atas
pertimbangan bahwa Keterbukaan Informasi Publik merupakan sarana dalam
mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaran Negara dan Badan
Publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik.
Pengelolaan akan informasi publik merupakan salah satu upaya untuk
mengembangkan masyarakat informasi.
Dengan
undang-undang tersebut, maka pemerintah daerah perlu membentuk Kelompok
Informasi Masyarakat (KIM) disetiap kecamatan, kota, maupun kabupaten. KIM
tersebut berfungsi sebagai wadah informasi dan komunikasi antara anggota KIM
dengan pemerintah atau sebaliknya, sebagai mitra dialog dengan pemerintah dalam
merumuskan kebijakan publik, sebagai sarana peningkatan pemberdayaan masyarakat
dibidang informasi dan sebagai lembaga atau kelompok.
KIM
dibentuk untuk menemukan masalah bersama mengenai diskusi anggota kelompok,
mengenali cara pemecahan masalah, membuat keputusan bersama, melaksanakan
keputusan dengan kerjasama dan mengembangkan jaringan informasi untuk
memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan.
Bentuk
dari pemberdayaan KIM ini meliputi fasilitas peningkatan kemampuan akses
terhadap informasi (dalam bentuk sarana jaringan dan perangkat komputer),
fasilitas pengembangan implementasi informasi yang telah diakses, fasilitas
perluasan jangkauan disemenasi informasi dan kelompok kepada masyarakat, penyelenggaraan
kompetisi antar kelompok (memperlihatkan prestasi yang dicapai dan
menggairahkan kompetensi positif yang berujung pada peningkatan terus menerus
prestasi kelompok masyarakat.
Sasaran
pembinaan KIM ini, agar terciptanya KIM secara terus menerus dalam pengembangan
sumber daya manusia, terciptanya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
pembinaan KIM secara terpadu dan berkesinambungan, terciptanya KIM sebagai
wahana penggerak partisipasi aktif masyarakat dalam hal penyampaian informasi
dan penyalur aspirasi masyarakat.
Anggota
KIM terdiri dari permodelan KIM berbasis IT, jasa, Kelompok Usaha Bersama
(KUBE), majlis taklim, serta tokoh masyarakat yang nantinya akan berkoordinasi
dengan pemerintah terkait permasalahan yang terjadi di masyarakat. Dengan
adanya KIM berpotensi pada :
1.
Tingginya partisipasi masyarakat dan pembangunan kelompok.
2. Disetiap kecamatan dan kelurahan
hingga ke tingkat RW dan RT, terdapat kelompok-kelompok yang bergerak
diberbagai bidang.
3. Tersedianya sarana dan prasarana
yang dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan aktifitas kelompok.
4.
Ruang juang jangkauan komunikasi.
Dengan
adanta KIM untuk menemukan masalah dan mendiskusikannya, bersama kelompok,
mengenali dan mencari solusi dalam memcahkan masalah-masalah di masyarakat,
pemerintah dalam membuat keputusan dapat memperhatikan masyarakat agar
keputusan/kebijakan itu dapat dilakukan bersama, yang nantinya pengembangan
jaringan informasi KIM dapat mengoptimalisasikan pemanfaatan media internet dan
eksternal guna mempercepat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kehadiran
TIK.
Dalam
pembentukan masyarakat informasi itu, pemerintah tentunya harus lebih ekstra
bekrja dan mensosialisasikan pemanfaatan TIK.
Hambatan yang akan terjadi seperti rendahnya tingkat pemahaman
masyarakat terhadap nilai informasi, masih rendahnya jaringan komunikasi dengan
pihak luar, masih rendahnya kepedulian terhadap sarana prasarana yang dimiliki,
serta masih rendahnya memahami lintas peluang yang ada.
Adanya
wujud KIM di masyarakat, pemerintah dalam mengembangkan sistem pelayananyang
handal dan terpercaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Bentuk informasi
yang transparasi di pemerintahan dengan mudah diakses oleh masyarakat, melalui
layangan internet, portal yang ada dipemerintahan.
2.7. TEKNOLOGI
KOMUNIKASI DALAM MASYARAKAT INFORMASI
Teknologi
komunikasi dan infromasi saat ini semakin maju, baik software maupunhardware.
Kemajuan ini membentuk sebuah masyarakat informasi. Seperti yang telah
dijelaskansebelumnya, masyarakat informasi merupakan masyarakat yang menjadikan
informasi sebagai penunjang utama sebuah kehidupan.Teknologi yang dijadikan
sebagai teknologi utama masyarakat informasi yaitu komputer.Komputer merupakan
bukti perkembangan suatu teknologi. Dengan munculnya komputer inimenyebabkan
berkembangnya teknologi komunikasi dan teknologi informasi di
kalanganmasyarakat, khususnya masyarakat informasi.
Masyarakat
Informasi menghadapkan pada tantangan-tantangan baru dan kesempatan
perkembangan-perkembangan menuju seluruh area dari masyarakat. Teknologi
membantu kitauntuk membuat koneksi-koneksi baru. Koneksi-koneksi dimana
tantangan tradisional menerimaapa yang mungkin, dan ketika hal tersebut menjadi
mungkin. Perkembangan masyarakatinformasi telah menjadi bagian penting untuk
masyarakat informasi sebagai ekonomi kecil yangterbuka di dalam pengembangan
jaringan ekonomo global, dimana pengetahuan berbasis padainovasi yang menjadi
kunci sumber dari penopang keuntungan yang kompetitif.Pada tahap masyarakat
informasi, teknologi komunikasi merupakan sebuah kebutuhan.Dasar karya untuk
masyarakat informasi telah diletakkan dengan baik pada awal 1970an,
yangmeningkatkan kepekaan kalangan bisnis, intelektual, dan masyarakat jepang
terhadap nilai teknologi dan produk informasi sebagai jalan yang paling tepat
untuk mengembangkan masadepan. Membicarakan teknologi komunikasi dalam
masyarakat informasi tidak terlepas dariteknologi informasi. Berkembangnya
teknologi informasi memicu cara baru dalam kehidupandimulai sampi dengan
berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya: kehidupanini sudah dipengaruhi oleh berbagai
kebutuhan elektronik.
2.8.
PENGARUH PERKEMBANGAN MASYARAKAT INFORMASI TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.
Kemajuan
perkembangan teknologi, khususnya komunikasi, informasi danmultimedia ini pada
akhirnya berpengaruh dalam merubah tatanan organisasi dan hubungansosial
kemasyarakatan dikarenakan sifat fleksibilitas dan kemampuan telematika untuk
masuk ke aspek kehidupan. Dampak teknologi komunikasi dapat terciri dari adanya
perubahan yang terjadi di masyarakat baik kondisi ideologi, sosial budaya,
politik, hinggakondisi keamanan suatu Negara.Berikut ini merupakan pengaruh
perkembangan masyarakat informasi terhadapkesejahteraan masyarakat:
1.
Bidang Pendidikan
Ada
beberapa pendapat tentang teknologi pendidikan, seperti media komunikasi yang
berkembang secara pesat sekali yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Alat-alat
teknologi ini lazim disebut “hardware” antara lain berupa TV, radio, video
tape, computer, dan lain-lain.Di lain pihak ada pendapat bahwa teknologi
pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik
dan alat bantu untuk memperbaiki danmeningkatkan proses belajar manusia.
2.
Bidang Informasi dan Komunikasi
Dalam
bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari
kemajuan dapat kita rasakan dampak positifnya antara lain:
a. Kita akan lebih cepat
mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru dimanapun melalui
internet
b.Kita dapat berkomunikasi dengan
teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanyadengan melalui telepon genggam,
internet, fax, dll.
c. Kita dapat melakukan perkerjaan
dimana pun kita berada, tanpa harus datang kekantor ataupun mengadakan
pertemuan di suatu tempat formal.
Akibat
kemajuan teknologi bisa kita lihat saat ini,semakin banyak wanita yang memasuki
bidang politik, sebagai anggota parlemen,senator, gubernur, menteri, dan
berbagai jabatan penting lainnya.Meskipun demikian kemajuan teknologi akan
berpengaruh negatif pada aspek. Pemberi bantuan dalam suatu kejadian atau
peristiwa di dalam negeri maupun luar negeri seperti, bencana alam, peperangan,
pengobatan akibat wabah penyakit, dll, yang dapat disalurkan secara cepat
karena informasi komunikasi sekarang yang sangatmudah.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Masyarakat
informasi adalah suatu keadaan masyarakat di mana produksi, distribusi
danmanipulasi suatu informasi menjadi kegiatan utama. Dan teknologi memiliki
peran atau pendukung utama menjadikan masyarakat menuju masyarakat informasi.
Di mana teknologimerupakan sebuah seperangkat untuk membantu dan mempermudah
aktivitas kita dan dapatmengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan
sebab akibat yang melingkupi dalammencapai suatu tujuan.Tetapi masyarakat
informasi harus secara kontekstual mempertimbangkan informasimana yang harus
diekploitasi untuk memenuhi kebutuhan tujuan komunitas. Kemampuan untuk
menyeimbangkan antara dampak positif maupun negatif harus diperlukan mayarakat.
Bagaimanamemanfaatkan informasi teknologi dengan sebaik-baiknya dan
meminimalkan dampak negatif sekecil-kecilnya. Salah satunya mengolah informasi
yang muncul secara relevan. Juga denganrekomendasi-rekomendasi yang membantu
masyarakat untuk mengacu pada sistem yang adadengan teknologi yang realistis.
Dengan
begitu muncullah masayarakat informasi yang benar-benar kompeten dan
kritis.Sehingga dapat memajukan tatanan kenagaraan/bangsa dan pada hakekatnya
akan memunculkankesejahteraan bagi seluruh masyarakat dalam suatu negara.
Selain itu pula, Perkembanganindustri yang akan berlangsung di masa datang
harus lebih cepat daripada perkembangan selamaini. Hal ini berkaitan erat
dengan proses transformasi teknologi, yang juga harus berlangsungdengan cepat
dan tepat jika ingin mempercepat proses industrialisasi dalam upaya membangun
bangsa yang maju dan mandiri, sejahtera lahir-batin.
DAFTAR
PUSTAKA
Rahman
saleh, Budi.”Pengaruh Perkembangan Masyarakat Informasi Terhadap Kesejahteraan Mayarakat”.
Januari 2015.http://www.academia.edu/3736018/Pengaruh_Perkembangan_Masyarakat_Informasi_terhadap_Kesejahteraan_Masyarakat.
Diakses pada 16 Februari 2015.
Jaelani
sidik, Ahmad. “ Pengenalan E-Goverment Pada Mayarakat “. Februari 2015. http://www.academia.edu/7713211/proker_FISIP.
Diakses 10 Februari 2015
Eko
Indrajit, Richardus. “ Electronic Goverment Strategi Pembangunan dan
Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital “. Yogyakarta :
CV. Andi Offset.
Website
2014. www.komisiinformasi.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar